BASKARA PUTRA
(Sumber gambar: pophariini.com)
Baskara Putra a.k.a. Hindia a.k.a. Wordfangs, are u kidding me?
Pertama kalinya gue denger “Membasuh” lo featuring Rara Sekar gue langsung jatuh cinta. Banyak faktor yang membuat gue candu sama anak lo yang satu itu dan tentunya sentuhan Rara Sekar di dalamnya menjadi salah satu faktornya. But, di antara banyaknya faktor, ada satu hal yang bener-bener gue ga ngerti lagi. Gue merasa, lagu lo magis. Gue masih inget banget kali pertamanya gue tau “Membasuh” dan memutuskan untuk dengerin. Pas banget waktu itu gue sedang berada pada keadaan yang berat bagi gue mengingat selama ini hidup gue rasanya adem-adem aja. Kala itu hidup gue rasanya bener-bener absurd. Setiap hari selama 45 hari gue harus menghadapi orang-orang yang luar biasa sulit dimengerti. Hari-hari gue yang sebelumnya tenang seketika hilang. Dari mulai gue bangun sampe balik tidur lagi, selalu aja ada yang bikin gue marah. Rasanya, gue bukan gue yang dulu. Bayangin aja, gue yang terkenal sabar dan santai tiba-tiba jadi orang yang hari-harinya diwarnai oleh umpatan yang keluar dari mulut gue sendiri. Ancur parah pokoknya. Di saat-saat berantakan itu, betapa senengnya gue ketika bisa menemukan sebuah lagu yang bagi gue ga sekadar lagu biasa tetapi juga healer. Bas, “Membasuh” itu indah banget. Bener-bener bisa mengingatkan gue untuk tetep sabar dan ikhlas menjalani hidup yang crazy af ini.
Setelah “Membasuh”, tentunya gue ga berhenti mengeksplorasi lo. Dan, magically! Gue jatuh cinta lagi dan lagi sama anak-anak lo yang lain. “Secukupnya”, “Apapun yang Terjadi”, dan “Evaluasi” menjadi kecintaan gue berikutnya. Mereka itu sederhana dalam hal diksi tapi ga bisa dibilang sederhana untuk kedalaman maknanya. Selamat, Bas! Lo bener-bener sekeren itu. Seolah-olah di saat gue berada di waktu yang sulit lo ada di samping gue buat nepuk pundak gue sambil bilang “Hei, biasa aja sih. Lo kan kuat jadi lo pasti bisa!”. Gue sebagai pendengar karya-karya lo sekaligus orang yang merasa terangkul oleh racikan kata dan instrumen lo sangat berterima kasih untuk kemunculan lo di industri musik Indonesia yang akan selamanya mainstream jika hanya diisi dengan lagu-lagu cengeng yang gitu-gitu aja (just a sad song without solution). Terus berkarya, Bas! Gue masih ingin selalu memasukkan lagu-lagu lo ke dalam playlist harian gue sampai nanti tiba waktunya gue memasuki fase yang permasalahan di dalamnya semakin kompleks dan tentunya ribet. God bless you, Baskara Putra.
Komentar
Posting Komentar